Cara Mendirikan CV Perusahaan
1. Tentukan Dua Pendiri CV
Syarat yang paling utama dalam pendirian CV adalah pendiri dari CV itu sendiri.
Pasalnya, dalam mendirikan CV harus ada minimal 2 orang, yakni sekutu aktif dan sekutu pasif.
Mengapa harus menentukan dua pendiri CV tersebut? hal ini karena menyangkut hak dan kewajiban dari sekutu aktif dan sekutu pasif.
Sebagai contoh, sekutu pasif hanya memiliki tanggung jawab yang terbatas sebagai investor, sedangkan sekutu aktif memiliki kewajiban yang tidak terbatas.
Di samping itu, Anda juga harus menentukan pembagian properti dengan jelas sejak awal pendirian CV.
2. Menyiapkan Data Pendirian CV
Cara mendirikan CV yang kedua yaitu Anda harus menyiapkan seluruh data pendirian CV.
Data atau dokumen untuk pendirian CV sudah diatur dalam Pasal 19 KUHD.
Contoh dokumen yang diperlukan yaitu e-KTP dari orang yang terlibat di pendirian CV, nama CV, tujuan dan sasaran pendirian CV, domisili CV, nama sekutu yang berkuasa, pendaftaran tanggal akta pendirian ke pengadilan negeri, dan masih banyak lainnya.
3. Mengajukan Nama CV Ke Kemenkumham
Langkah selanjutnya dalam pendirian CV adalah mengajukan permohonan kepada Kemenkumham terkait nama CV melalui SABU (Sistem Administrasi Badan Usaha).
Syarat dan ketentuan yang perlu Anda perhatikan dalam pengajuan nama CV adalah nama CV harus menggunakan huruf latin, nama CV yang diajukan belum dipakai secara sah oleh CV lainnya, nama CV tidak melawan kesusilaan dan ketertiban umum, tidak mengandung angka, karakter spesial, dan tidak memiliki nama yang mirip atau sama dengan lembaga internasional, pemerintah, atau negara.
4. Membuat Akta Pendirian CV
Cara mendirikan CV yang selanjutnya yaitu membuat akta pendirian CV yang dilakukan di hadapan notaris.
Anda bebas memilih notaris dari wilayah manapun, meski berbeda dari wilayah domisili CV, selama notaris tersebut telah tersumpah, terdaftar di Kemenkumham, dan memiliki SK pengangkatan.
5. Penandatanganan Akta Pendirian CV
Cara mendirikan CV yang selanjutnya adalah seluruh pendiri CV harus melakukan tanda tangan akta pendirian CV di hadapan notaris.
Lalu, bagaimana jika ternyata ada pendiri CV yang berhalangan untuk hadir?
Hal tersebut diberi solusi dengan cara memberi kuasa kepada orang lain untuk melakukan tanda tangan akta pendirian CV.
6. Pengurusan SKDP
Apa itu SKDP? SKDP adalah singkatan dari Surat Keterangan Domisili Perusahaan.
Surat ini adalah syarat yang penting dalam pendirian sebuah CV karena menyangkut pembuatan NPWP dan izin usaha.
Pihak yang berwenang mengeluarkan SKDP adalah lurah atau kepala desa dari domisili CV.
7. Pengurusan NPWP
Tahapan selanjutnya dalam cara mendirikan CV adalah pengajuan NPWP badan usaha ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat domisili CV Anda berada.
Tentunya NPWP ini akan penting untuk mengurus kebutuhan pajak seperti menggunakan aplikasi efaktur pajak dan aplikasi ebupot kedalam bisnis anda.
8. Pendaftaran CV ke PN
Langkah pembuatan CV yang selanjutnya adalah melakukan pendaftaran CV ke PN.
Langkah ini bisa Anda lakukan jika sudah mendapatkan akta notaris.
Anda bisa mendaftarkan notaris tersebut di wilayah hukum domisili CV Anda berada ke PN setempat.
Jangan lupa untuk membawa semua dokumen yang diperlukan, seperti SKDP, NPWP, dan nama CV.
Kurang lebih proses ini akan membutuhkan waktu sekitar 2 bulan sampai PN memberikan persetujuan.
9. Pengurusan Nomor Izin Berusaha (NIB)
Cara mendirikan CV yang selanjutnya yaitu mengurus NIB atau nomor izin berusaha.
Langkah ini bisa Anda lakukan jika sudah mendapatkan persetujuan dari PN setempat.
Anda dapat mengurus NIB secara online melalui Online Single Submission.
10. Pengumuman Ikhtisar Resmi
Langkah terakhir dalam pembuatan CV yaitu pengumuman ikhtisar resmi.
Pengumuman ringkasan atau ikhtisar resmi ini diumumkan sesudah akta pendirian disetujui PN.
Kemudian, pendiri CV harus melakukan publikasi tersebut dengan tujuan sebagai Lembaran Negara RI.
No comments:
Post a Comment